Pagi guys.,,, long time no
see. Banyak cerita yang belum keposting
nih. Mulai dari kegalauan gue akan cinta, sampai kerjaan. Yupz.. ini beneran
menyita waktu, pikiran, dan jazad gue. Entaran aja gue ceritain kronologis
perkaranya, yang penting intinya sekarang gue memulai kisah baru, dan semoga
ini yang terakhir buat gue. Huehe... *cetar-cetaaar.
Kenapa yang ini diposting duluan
? Ya soalnya postingan ini special gue tulis dalam rangka berpartisipasi dalam
ajang blog competition dari provider XL. Ya itung-itung ngisi waktu luang. Ini
aja gue nulisnya sambil ngawas Ujian Sekolah *ngaku. Taulah... ngawas ujian
gini bikin ngantuk. Kasian kan mata sepet pagi-pagi. Kalau nuliskan pikiran
jadi makin fresh, ngurangin stress malah #mantaps.
Yang mau ikutan silakan liat infonya di http://www.xl.co.id/ atau di XL fanpage
Oke temanya itu kalau nggak salah “Suka-Duka Bersama Blackberry”. Seru ya
kedengerannya... secara kayaknya nggak ada yang nggak kenal sama Blackberry,
dan nggak ada yang tahan godaan buat jauh dari gadget satu ini. (Emak gue yang
lahirnya pas jaman nggak enak aja hape-nya BB lo! *sekilas info). Emang sih belakangan si “manusia robot” mulai menggeliat
dan mulai menginvasi penduduk bumi. Tapi kayaknya itu nggak berpengaruh
banyak deh, soalnya masih banyak kok yang kayak roll onBlackberry messengernya.
Nggak tergantikan gituuu... #setia setiap saat, menggunakan Blackberry, terutama
layanan
Oke .. oke. Gue nggak mau
dibilang mengiklankan suatu produk tertentu disini. Nggak... pokoknya nggak
#dusta.
Lanjut ke tema.
Kalau XL nanyain suka duka gue
make BB...
Wait.. wait. ..
Ada baiknya gue ceritain
perkenalan pertama gue dengan BB. Rada
lupa sih, itu tahun 2007 apa 2008, yang jelas awal-awal kuliah. Gue ditawari 1
jenis hape baru. Kebetulan waktu itu gue emang mau beli hape baru. Bukan itu
bukan hape Cina. Saat itu belum ada yang jual hape cina. Hape yang ditawari itu
tombolnya banyak, ukurannya gede,
dan merknya nggak begitu ngeh ditelinga gue (maklum jaman itu Blackberry nggak
se-booming sekarang). Wajar ajalah
gue dengan tidak pikir panjang menolaknya, dan lebih memilih membeli hape yang
brandnya lebih familiar, inisialnya Nokia. (Nokia mah bukan inisial oon).
Seiring berjalannya waktu BB masih saja belum dikenal luas. Yang make setahu gue
(kenalan gue) itu bisa dihitung pake jari di 1 tangan. Dikit banget yang make.
Sampai akhirnya temen gue menjelaskan fitur-fitur dari BB. Asli ini gadget
untuk pebisnis banget. Fiturnya komplit kayak beli nasi campur yang isi
krupuknya. *mantap. Gue pun tertarik, sampai akhirnya gue memutuskan menukar
hape Nokia gue dengan hape BB, kepunyaan kakak gue. itu BB pertama yang gue
pake, curve 8320 kalau nggak salah. Awalnya canggung juga makenya. Secara, tombolnya banyak, ukurannya gede. Dan
lagi kalau mau eksis dijejaring social , gue mesti daftarin paket. Kena biaya
lagi. Jadi untuk menghemat, gue pake paket harian. Maklumlah kantong mahasiswa.
Setelah berminggu-minggu make. Ternyata makin seru. Dan gue ngerasa menggunakan
paket harian ini jadi nggak efektif, setelah pertimbangan yang
cukup a lot dengan diri gue sendiri, gue pun memutuskan untuk menggunakan paket
bulanan. Ini salah satu hal TERBERANI yang gue lakuin. (Sumpah ini tulisan
lebay abiesss). Keliatannya waktu itu tajir banget bisa pake paket bulanan,
padahal jatah makan siang gue hilang #deritamahasiswa.
Kayaknya hal yang sedemikian rupa
seperti tersebut diatas nggak hanya gue aja deh yang mengalaminya. Yaiyalah,,
namanya juga derita mahasiswa. Oia.. satu lagi yang menurut gue keajaiban dari
BB, yaitu fitur Blackberry messenger (BBM), media chat ini bener-bener ajaib.
Entah berapa pasangan telah menyatu berkat aplikasi ini. Dan entah berapa
banyak jomblo yang mencoba mengadu nasib dengan mempromosikan PIN mereka
disini. Gue aja dapet belahan jiwa gue berkat ini #cieeeeeee. (nggak usah nanya
cerita detailnya ya, it’s so private). Yang jelas fitur ini beneran bisa
mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat. #ehhh pikir sendiri aja deh.
Dari dulu gue mikir, kenapa jumlah pengguna BB
cenderung bertambah. Padahal dari segi fitur dan spesifikasinya, dari tahun ke
tahun nggak begitu ada perubahan yang berarti. Jadi disini sudah pasti para
pengguna melihat BB dari sudut pandang yang lain. Dan gue pun menerka ,
sekaligus menyimpulkan kalau jumlah pengguna BB, berbanding lurus dengan jumlah
pengguna yang kecanduan social media. Terutama remaja yang lagi-lagi labilnya.
Yang sedang-sedang alay dan lebaynya. Mereka terlalu lemah dan rentan untuk
hidup sendiri. Apa – apa mereka butuh suara orang lain untuk menilai diri
mereka sendiri. Mau jalan share status via facebook, twiter, BBM, dan
antek-anteknya. Nunggu ada yang mention atau coments status. Alay banget kan?.
Mau makan, upload foto ke facebook, twitpic, display picture BBM, blaaa..
blaaa... ditungguin ampe ada yang komen baru makan. Sumpah nggak penting
banget. Dan yang bikin paling miris lagi adalah gue satu diantara para Alayers
itu. (*note: alayers = sebutan untuk para
alay, yang haus akan kasih sayang).
Ibarat prinsip ekonomi, “Selama ada permintaan, disana pasti akan ada
barang”. Jadi selama ada orang alay, yang haus akan jejaring social, yang
kelihatannya menjanjikan untuk berinteraksi sosial ditengah gaya hidup yang
serba instan ini.... selama itu juga penyedia “barang” seperti Blackberry dan
providernya, misalnya XL, akan tetap eksis bahkan berkembang dan semakin
berkembang. Bener nggak? Yang setuju boleh deh angkat jempol. Yang nggak setuju
boleh tuh buang ingusnya dulu.
Nah, gimana kalau yang ditanya
itu dukanya?. Duka gue make BB apa?. Kayak pacaran nggak selalu dia bikin kita
bahagia, kadang ngeselin juga. Yang bikin gue kesel dari BB itu Cuma 1, yaitu
kenapa baterainya cepet banget habis???!!!! KENAPAAA???... Ini nggak asik
banget lo. Ini mengurangi waktu produktif gue dalam ber-alay di dunia maya.
Baru update status dikit, mesti ngecas. Baru mau nelpon, mesti ngecas. Apa
emang baterai guenya aja ya yang uda drop dan mesti diganti. Huehe...
Kali aja XL baca tulisan gue ini.
Dan berbaik hati menghadiahi gue BB terbaru yang ber-O.S terbaru, OS. 10 gitu.
Huehe.. #naksir abies. Mau.. mauuu...
:p
Oke guys... segitu aja deh cerita
gue. jam uda mau pukul 12.30, ujian sekolahnya dah mau kelar soalnya. Nggak mau
kena semprot lagi gue, karena lalai mengawas ujian.
OK.
Have a good day everyone. See ya.