Teori Ketidakpastian

Tuesday, November 26, 2013

ADA APA DENGANMU (WANITA) ???


Sore semua.. J cuacanya parah banget. Dari lusa hujannya sadis.. cadas... tetesannya uda kayak air pancoran.. gedeeeeeeeeee banget. Ini kayaknya hujan juga ketularan allay.. sama kayak penikmat hujan yang lagi galau. *penikmat hujan??. Iaa penikmat hujan, biasa ... kebanyakan orang galau pasti mintanya turun hujan. Kata mereka (gue nggak termasuk ya.. hehe). Nge”GALAU” tanpa HUJAN itu uda kayak, “Makan Tanpa Minum” (beuuh.. seret). “ngobrol tanpa teman” (beuhhh.. ga asik). “BEOL tanpa cebok” (beuhh.. tragis mamen). #gagjelas.

Berhubung belakangan ada banyak kasus aneh soal cinta disekitar gue, dan kebetulan gue lagi antusias banget sama komik detektif “death note”, tiba-tiba aja nalar kedetektifan gue muncul. Banyak pertanyaan yang seakan-akan merong-rong jiwa gue untuk dijawab. Ada apa sebenarnya dengan wanita. Iaa.. yang jadi permasalahan (kasus) temen-temen gue bersumber dan disebabkan oleh wanita. INI GUE PERJELAS LAGI W.A.N.I.T.A. ... WANITA. BUKAN remaja alay ya.. ini wanita yang uda berpikiran modern, realistis, dan antagonis. . . sadism amen. -_-
Ada apa dengan Wanita?

*note: Untuk menyamakan persepsi dalam tulisan ini perempuan gue sebut dengan WANITA. Sebagai gambaran sosok perempuan dewasa yang dalam kasus ini memiliki pandangan kedepan, realistis, dan sadis dalam mengambil keputusan. Berbeda denga perempuan alay (baca: belum dewasa) yang cukup dibahagiakan dengan cinta. WANITA? Tidak. Mereka TIDAK cukup dengan itu.. mereka butuh lebih.

OK. Sebelumnya, gue pertegas, kalau ini berdasarkan kisah nyata. Bukan fiktif hasil imajinasi gue, jadi serius, ini bukan isepan jempol kaki semata. Dan gue harap, orang terkait dicerita gue ini tidak tahu kalau mereka gue jadiin tulisan di blog. Ga maukan? Kalau dikira mengambil keuntungan diatas kebuntungan. Hehe. OK.. Simak baik-baik dan telaahlah kalimat-perkalimat. Kata-perkata cerita berikut ini. deal???.. here we go .

Kasus pertama_
Ini dialami sama temen SMA gue, inisial BR , kerja di Luar negeri (kapal pesiar/cruise). Ini baru gue denger kalau ternyata dia putus mas Bero. Gue kaget setengah Lilin. Kenapa gue kaget?. Soalnya sepengetahuan Umum gue, kalau Br itu pacaran dari dia masih SMA. Ya ceweknya masih temen sekolah gue juga sih. Jadi kalau dihitung-hitung dengan kalender masehi, ini sudah ada sekitar 7,5 tahun. Buset dah..lama amat. Itu kalau Cinta ibarat uang, didepositoin... bunganya berapaan yak? Hehe... denger-denger putusnya itu karena si cewek, sebut aja namanya DW, selingkuh. Ini selama si BR berangkat mengarungi samudra, si DW malah bermain hati dengan pria lain. WADEFAKK!! (kebawa suasana. . peace). Yang gue nggak habis pikir, ini salahnya dimana? Kurangnya apa si BR pada DW. BR uda kerja mati-matian buat meniti masa depan sama si DW... kekasih pujaan hatinya sejak ia SMA. Tapi kenapa wanita tersebut diatas sama sekali tidak menghargai tiap tetes air asin yang ia keluarkan dari badannya untuk kelangsungan hidup (berat banget bahasanya) mereka berdua? Kenapa?. Sekedar info, si BR bergaji 45 juta/bulan, yang secara logika, segala kebutuhan si DW sudah terpenuhi. Ini alasan pertama gue mempertanyakan “Ada apa denganmu Wanita?”.

Kasus kedua_
 Ini hampir mirip, Cuma beda settingan. *apaan sih. Ini juga baru terjadi. Sahabat gue, sebut aja SY, dia juga pacaran dari SMA, adik kelasnyalah yang menjadi pujaan hatinya, dan menjadi tambatan hatinya si SY. Cewek itu sebut saja Bunga, (bunga bukan nama sebenernya.. sump ague lupa nama aslinya, jadi ga bisa gue jadiin inisial). SY sama Bunga juga pacaran lamaaaaaaaaa banget. Ini menurut gue pribadi ya.. pacaran kategori lama itu 3-5 tahun. Jadi yang diatas 5 tahun, bisa dikategorikan pacaran overload.. hhe.. nggak ngerti gue mau maksudin apa. OK mereka pacaran hampir 7 tahun. Si SY ini pekerjaannya sama ma gue, yaitu pencerdas anak Bangsa, pekerjaan mulia, Kami berdua tergolong PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. Disaat semua mencemoh kalau guru sekarang tak lagi mulia, alias pahlawan penuh tanda jasa... faktanya adalah masih banyak guru yang nasibnya belum jelas. ini gue jujur aja. Guru honorer sama guru pengabdian itu adalah REAL’nya pahlawan tanpa tanda jasa. Lanjut kecerita aja... daripada gue curcol disini. Si SY sangat mencintai si DW, dan si ...e h .. kok DW? -_-  bunga.. maksud gue Bunga,  Bunga juga demikian sebaliknya. Mereka meniti jalannya hidup bersama. Mencoba sukses bersama. Sampai akhirnya pada tes CPNS tahun lalu, si SY tidak lolos. Dan si Bunga secara impresif lolos CPNS. Sangat membanggakan terutama bagi SY.

Ini entah temen gue kreatif atau gimana..  mereka sangat suka membuat kejutan (membuat gue terkejut). Dan si SY juga bikin gue terkejut setengah putaran. Ini gue liat di jejaring sosial FB, si SY marah dan kesel dan kecewa. Usut punya usut, ternyata dia putus sama Bunga. Sumpah ini gue pribadi sangat menyayangkan apa yang terjadi. Tapi namanya Hidup... ga ada yang tahu bagaimana awal dan akhirnya jalan hidup kita.

Gue nggak abis pikir, apa yang ada dibenak si Bunga (baca: wanita), pertama, si SY sangat mencintai Bunga... dan semua wanita mengidamkan lelaki setia. Tapi kenapa bisa si Bunga memutuskan hubungannya yang sudah berlangsung sangat lama itu dengan mudahnya? Ibarat merajut kain songket dari helaian benang sutra... bikinnya susah.. tapi udah jadi malah disobek gt aja. WADEFAAAKKKKKKK!!!!! (huehe.. mahap. . kebawa suasana lagi :p).

Gue yakin 100% + 99,99% : 100 x 2,kalau si Bunga itu di”interupsi sama Anggota Dewan Terhormat (baca: orang tua). Gimana ga? Satu-satunya yang bisa memisahkan ikatan cinta selain Tuhan itu ya Orang tua. Gue yakin (tanpa maksud buruk) ini karena si Bunga telah menjadi PNS dan berpenghasilan baik... jadi dia berpandangan sinis dan sebelah mata kepada SY. Atau kemungkinan terburuk, orang tua bunga sudah punya calon yang “menurut pandangan” mereka lebih baik untuk Bunga. WADEFAAKKKKK!!. Gue secara pribadi merasa miris dan takut, kalau-kalau itu terjadi sama gue. Mungkin tiap hari gue NARI TARIAN TURUN HUJAN. Biar hujan mengiringi kekecewaan dalam hati ini. #miris.

Dari cerita diatas, .....................
Gue sndiri bingung dengan jalan pikiran wanita. Apa maumu.. apa inginmu.. apa maksudmu.. tak sealur deangan nalar ku.. . kau inginkan cinta... kau juga yang hianati cinta. Kau inginkan harta.. kau juga yang mendua. Kau inginkan ku kaya... tapi kau sendiri yang tak kuasa... mencari jalan pintas dengan memutuskan hubungan yang telah lama terjalin. Fiuuhh... bener ga abis pikir.
Untuk kali ini sekian dulu dari saya mas bero dan mbak berott...
Besok gue mau sambung ceritanya soal kebingungan gue sama wanita.
Oiaa... cerita gue yang /could-you-marry-her-part1 gue tangguhkan dulu ya . hehe (ngutang).

Derniers mots:
Belum bisa ditarik kesimpulan Wanita itu apa (jalan pikirannya)... jadi WASPADALAH...WASPADALAH!!!!


*BANG NAPI

Thursday, September 19, 2013

COULD YOU MARRY HER - Part.1 (The chronological)

Good morning Sunday... J

*Lo kok sunday? ini kan kamis?.. huehe.. soalnya tulisan ini gue buat minggu, tapi baru sempet di posting kamis. maklumlah orang sibuk #sok sibuk. 

Entah uda berapa lama gue nggak posting cerita baru. Nggak tau dah ada yang kangen apa nggak. *nggak penting juga -_- . ini juga gue keinget sama blog gue lagi, karena di ingetkan sama 2 sosok follower baru di Twiter gue (sumpa lupa namanya),ceritanya mereka berdua sedang dimabuk cinta dengan yg namanya blogging (yauda kasi aja,suka-suka mereka juga). Tar kalau gue inget, gue sebut namanya di blog gue. kalo ga maaf aja lupa. hehe,,,

Anyway, baru-baru ini gue disibukkan sangat oleh kegiatan dirumah gue. ini abis ngelaksanain upacara MANUSA YADNYA. Tepatnya PAWIWAHAN (pernikahan) dan MEPANDES (potong gigi). Potong giginya jangan diartiin harfiah ya... plis jangan... ini maksudnya mengikir gigi, simbolis kita untuk mengendalikan 6 musuh di dalam diri. Amarah, serakah, malas, .... hmmm... sisanya gue lupa. Yang jelas sifat-sifat buruk di dalam diri. TITIK.

Oke .. cukup sekian penuturan agamanya. Kita masuk ke inti cerita.

Kali ini gue mau mengangkat kisah nyata (serius amat) pernikahan abang (kakak) gue. sebut aja namanya Edi. .. bukan . ini bukan Edi Tansil yang buronan Polisi itu.. bukan. Ini juga bukan Edi Baskoro yudoyono. Nama lengkap kakak gue itu Nyoman Supi Edi Wijaya. Kenapa namanya sama isi Supi??. yaiyalah.. namanya juga kakak adik. #garing :p

NIH GUE KASI SKETSA WAJAH KEDUA PEMERAN DALAM DRAMA INI..

Yang  naik motor itu kakak gue. dan yg dibonceng naik motor itu kakak ipar gue.

yg item item itu gue -_-


KEREN KAN KARIKATURNYA?. HEHE .. TAR GUE CERITAIN PEMBUATANNYA.. INI LAMA BANGET LO BIKINNYA.. HAMPIR SEBULAN + NGELEMBUR TIAP MALEM.

OK lanjut kecerita,
Sebenernya dia (Edi) uda pacaran lama sama pacarnya (sekarang istrinya), sebut aja namanya Komang. Ini uda dari jaman kuliahan. Oia sekedar info... mereka berdua kuliah di Undiksa Singaraja. Makanya setelah tamat kuliah... bisa dibilang mereka berdua itu LDR (long distance relationship – huehe.. jago juga bahasa inggris gue *besar kepala *besar lobang idung juga :p ). Nggak hanya itu aja cobaan mereka.,, Uda 2x pernikahan mereka tertunda bahkan nyaris gagal. Yang pertama tertunda karena si cewek yang ga siap. Yang kedua gagal karena ayah dari komang meninggal. Jadi otomatis nggak bisa menikah. Nah beranjak dari 2 kegagalan itu. Keluarga gue jadi PORNO PARNO dan rada-rada traumatik nan rematik dengan yang namanya kegagalan pernikahan. Disinilah inti permasalahan dari alur cerita gue ini. (hening sejenak).

Ok singkat cerita. Pada pertemuan pertama keluarga gue dengan keluarga komang yang dibuleleng, diperoleh kesepakatan kalau tanggal 6 September itu sebagai acara nyuang ( mengambil si perempuan untuk diajak kerumah mempelai laki-laki). Tapi dari ekspresi wajah dan rautan pensil... tampak ibu dari komang sangat-sangat tidak iklas, beliau tampang murung dan sangat memelas. Seakan-akan tidak rela dan tidak mengijinkan anaknya untuk menikah. Terlebih lagi sudah menjadi rahasia umum... kalau mempersunting anak gadis dari Buleleng itu susah, bahkan banyak yang gagal karena berbagai faktor. (ini menurut pendapat orang disekitar sini ya.. dan pengakuan tetua yang sudah pernah duluan ngejalaninnya..jd kalau ada yang keberatan dengan tulisan diatas... KEEP SMILE J *NGGAK PAKE GOYANG ALA CAISAR YKS).

Gue masih inget betul gimana suasana aula dapur gue. yang dipenuhi orang keluarga sedarah gue , yang sibuk makan makan... egh.. bukan., maksudnya sibuk mempersiapkan diri untuk acara ngidih (meminta) komang ke buleleng besok. Semua pada takut dengan hal-hal terburuk yang bisa terjadi. Dibayangan gue, bisa aja ibuk komang nangis dan meminta biar anaknya tidak pergi. Atau bisa juga si komangnya sendiri yang tidak mau pergi meninggalkan ibunya yang tersayang. Maklum, semenjak ayahnya meninggal, Cuma Komang yang selalu menjaga ibunya... sementara saudaranya yang lain, sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Huaa.. uda sore, gue mau main sepak bola bentar yak.
:D sepak bola lebih penting... jadi ceritanya gue sambung besok aja.
See you tomorrow guys,,, stay tune on my blog. Oya salam kenal buat dua remaja putri yang juga punya hobi nulis blog (ini beneran deh lupa namanya). Thanks uda nyebut (promoin) blog gue di blog mu. Tar gue promo balik deh. Hehe...


LAST WORD: KEEP WRITING... KEEP INSPIRING.

Saturday, May 11, 2013

THE RETURN OF KONYOL HEROES : JEBAKAN MEKDI part I




Siang semua...
J
Nggak enak hati gue lhoo.. saking sibuknya ampe lupa sama blog gue ini. Kasian Beud  (sok allay... padahal emang iya), saking ga pernah gue postingin. Dulu nama supi agave / teori ketidakpastian yang gue buat ini pasti ada diurutan teratas indeks pencarian google. Lah sekarang kenapa nggak ada. Salah gue?? OK.
OK..
OK... OK. Apaan sih.
Nah kali ini seru. Gue malu juga nyeritainnya. Tapi karna ga ada bahan jadi gue tulis aja ini apa adanya dan ala kadarnya. Tanpa penyedap rasa apalagi bahan pengawet. Beuuuhhh.. nggak banget.

Ini cerita dah lama. Jadi gue sambil nulis.. sambil nginget-nginget kronologis kejadiannya. Kejadian kayak beginian selalu aja gue alami setiap makan di tempat makan fast food, terutama Mekdi (nama disamarkan, demi menjaga privasi restoran makanan cepat saji McD).
Setiap gue makan ditempat seperti ini, hampir nggak pernah yang namanya kekonyolan (ketidaktahuan= kebodohan) gue nggak alami. Misalnya pas gue masih kuliah , pas itu gue sangat sangat lafar. Bersama gerombolan serigala kampus gue, yang lapar akan makanan dan haus akan cinta... mencari-mencari lokasi tempat mengisi perut yang murah dan meriah. Dan jatuhlah pilihan terakhir kita di restoran D’COST. Yak.. itu kata temen gue yang info’nya juga dapet dari temennya temen gue... katanya rumah makan itu murah. Murah abis deh pokoknya. Kebetulan waktu itu duit gue lagi dikit. Jadi pas banget kalau kita makan disana. Dan ternyata saudara saudara... Nasinya beneran murah. SUMPAH INI MURAH BEUDS. Nasinya sepiring Cuma Rp.1000. gimana nggak murah tuh?, gue aja kaget. Dan yang lebih bikin gue kaget lagi adalah ikannya.. BEUHH!!! Ini sumpah ngagetin. Ikan gurami gorengnya seekor itu RP.4.500.. sory gue ralat. empat Puluh Lima Ribu Rupiah. Hahaha... gue beneran kaget dan pengen boker karnanya. Temen gue emang ga salah ngasi saran. Ini bener NASInya MURAH... tapi LAUKnya yang BIKIN SAKIT KEPALA.. MAHAL GILAK. *bacok temen.
Acara makan pun dimulai dan sejurus kemudian selesai. *kecepetan?? Pasang iklan di Toko Bagus. *ehh.. ngaco. Lanjut.. kejadiannya nggak hanya itu, pas selesai makan gue sama temen gue Toni pergi ke toilet buat cuci tangan. Temen gue itu pipis... dan gue seorang diri mencoba untuk belajar cuci tangan. *baru sembuh dari autis. Tangan gue basah banget.. gue cari tisu nggak ada. Yang ada sekotak mesin pengering tangan yang nempel di dinding dengan anggunnya. Gue yang berjiwa modern tentu nggak bakal ngelewatin kesempatan buat ngeringin tangan dengan alat canggih dari Doraemon tersebut. Tapi apa yang terjadi saudara-saudara.. gue cari-cari tombol ON-nya nggak ada. Gue getok –getok bagian atasnya.. karena insting gue berbicara kalau alat ini bekerja berdasarkan adanya getaran yang menyebabkan mesin secara otomatis menyala. Setelah beberapa kali gue pukul-pukul bagian atasnya,,, mesin nin tetep aja nggak nyala. Ibuk – ibuk cleaning servis dibelakang gue uda melirik dengan pandangan sinis. Gue pun jadi galau...apakah dia bidadai yang jatuh dfari langit... eaa.. eaa... eaaaa... * -_- malah nyanyi. Karena nggak mau malu,, gue pun mendekatkan lagi tangan gue ke mesin canggih ala doraemon tesebut ... dan , “ sszzzziiiiiinnnnnngggggg........!!”. what mesin itu nyala... gue tereak dalem hati tanda kegirangan. Ternyata saudara-saudara... mesin itu menyala dengan sensor otomatis.  Yang artinya yaaaa...kalau didekatkan oleh tangan dari bawah mesin itu akan menyala secara otomatis. Ini patut kalian inget ilmu yang uda gue bagi disini.. jangan sampai kalian malu karena mesin canggih ala doraemon tersebut. Cukup eyang aja yang malu *ngenes. Sejak saat itu.. mesin itu gue kasi nama Mesin Pengering Tangan Super. (huehe.. ngaku aja emang ampe karang nggak tau namanya). :p
To be continue ....

Tuesday, March 5, 2013

My Blackberry, my mobile partner #BBBaru


Pagi guys.,,, long time no see.  Banyak cerita yang belum keposting nih. Mulai dari kegalauan gue akan cinta, sampai kerjaan. Yupz.. ini beneran menyita waktu, pikiran, dan jazad gue. Entaran aja gue ceritain kronologis perkaranya, yang penting intinya sekarang gue memulai kisah baru, dan semoga ini yang terakhir buat gue. Huehe... *cetar-cetaaar.

Kenapa  yang ini diposting duluan ? Ya soalnya postingan ini special gue tulis dalam rangka berpartisipasi dalam ajang blog competition dari provider XL. Ya itung-itung ngisi waktu luang. Ini aja gue nulisnya sambil ngawas Ujian Sekolah *ngaku. Taulah... ngawas ujian gini bikin ngantuk. Kasian kan mata sepet pagi-pagi. Kalau nuliskan pikiran jadi makin fresh, ngurangin stress malah #mantaps.

Yang mau ikutan silakan liat infonya di http://www.xl.co.id/ atau di XL fanpage

 Oke temanya itu kalau nggak salah “Suka-Duka Bersama Blackberry”. Seru ya kedengerannya... secara kayaknya nggak ada yang nggak kenal sama Blackberry, dan nggak ada yang tahan godaan buat jauh dari gadget satu ini. (Emak gue yang lahirnya pas jaman nggak enak aja hape-nya BB lo! *sekilas info). Emang sih belakangan si “manusia robot” mulai menggeliat  dan mulai menginvasi penduduk bumi. Tapi kayaknya itu nggak berpengaruh banyak deh, soalnya masih banyak kok yang kayak roll onBlackberry messengernya. Nggak tergantikan gituuu... #setia setiap saat, menggunakan Blackberry, terutama layanan
Oke .. oke. Gue nggak mau dibilang mengiklankan suatu produk tertentu disini. Nggak... pokoknya nggak #dusta.
Lanjut ke tema.

Kalau XL nanyain suka duka gue make BB...  
Wait.. wait. ..
Ada baiknya gue ceritain perkenalan pertama gue dengan BB.  Rada lupa sih, itu tahun 2007 apa 2008, yang jelas awal-awal kuliah. Gue ditawari 1 jenis hape baru. Kebetulan waktu itu gue emang mau beli hape baru. Bukan itu bukan hape Cina. Saat itu belum ada yang jual hape cina. Hape yang ditawari itu tombolnya banyak, ukurannya gede, dan merknya nggak begitu ngeh ditelinga gue (maklum jaman itu Blackberry nggak se-booming sekarang). Wajar ajalah gue dengan tidak pikir panjang menolaknya, dan lebih memilih membeli hape yang brandnya lebih familiar, inisialnya Nokia. (Nokia mah bukan inisial oon). Seiring berjalannya waktu BB masih saja belum dikenal luas. Yang make setahu gue (kenalan gue) itu bisa dihitung pake jari di 1 tangan. Dikit banget yang make. Sampai akhirnya temen gue menjelaskan fitur-fitur dari BB. Asli ini gadget untuk pebisnis banget. Fiturnya komplit kayak beli nasi campur yang isi krupuknya. *mantap. Gue pun tertarik, sampai akhirnya gue memutuskan menukar hape Nokia gue dengan hape BB, kepunyaan kakak gue. itu BB pertama yang gue pake, curve 8320 kalau nggak salah. Awalnya canggung juga makenya. Secara, tombolnya banyak, ukurannya gede. Dan lagi kalau mau eksis dijejaring social , gue mesti daftarin paket. Kena biaya lagi. Jadi untuk menghemat, gue pake paket harian. Maklumlah kantong mahasiswa. Setelah berminggu-minggu make. Ternyata makin seru. Dan gue ngerasa menggunakan paket harian ini jadi nggak efektif, setelah pertimbangan yang cukup a lot dengan diri gue sendiri, gue pun memutuskan untuk menggunakan paket bulanan. Ini salah satu hal TERBERANI yang gue lakuin. (Sumpah ini tulisan lebay abiesss). Keliatannya waktu itu tajir banget bisa pake paket bulanan, padahal jatah makan siang gue hilang #deritamahasiswa.

Kayaknya hal yang sedemikian rupa seperti tersebut diatas nggak hanya gue aja deh yang mengalaminya. Yaiyalah,, namanya juga derita mahasiswa. Oia.. satu lagi yang menurut gue keajaiban dari BB, yaitu fitur Blackberry messenger (BBM), media chat ini bener-bener ajaib. Entah berapa pasangan telah menyatu berkat aplikasi ini. Dan entah berapa banyak jomblo yang mencoba mengadu nasib dengan mempromosikan PIN mereka disini. Gue aja dapet belahan jiwa gue berkat ini #cieeeeeee. (nggak usah nanya cerita detailnya ya, it’s so private). Yang jelas fitur ini beneran bisa mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat. #ehhh pikir sendiri aja deh.

 Dari dulu gue mikir, kenapa jumlah pengguna BB cenderung bertambah. Padahal dari segi fitur dan spesifikasinya, dari tahun ke tahun nggak begitu ada perubahan yang berarti. Jadi disini sudah pasti para pengguna melihat BB dari sudut pandang yang lain. Dan gue pun menerka , sekaligus menyimpulkan kalau jumlah pengguna BB, berbanding lurus dengan jumlah pengguna yang kecanduan social media. Terutama remaja yang lagi-lagi labilnya. Yang sedang-sedang alay dan lebaynya. Mereka terlalu lemah dan rentan untuk hidup sendiri. Apa – apa mereka butuh suara orang lain untuk menilai diri mereka sendiri. Mau jalan share status via facebook, twiter, BBM, dan antek-anteknya. Nunggu ada yang mention atau coments status. Alay banget kan?. Mau makan, upload foto ke facebook, twitpic, display picture BBM, blaaa.. blaaa... ditungguin ampe ada yang komen baru makan. Sumpah nggak penting banget. Dan yang bikin paling miris lagi adalah gue satu diantara para Alayers itu. (*note: alayers = sebutan untuk para alay, yang haus akan kasih sayang).

Ibarat prinsip ekonomi, “Selama ada permintaan, disana pasti akan ada barang”. Jadi selama ada orang alay, yang haus akan jejaring social, yang kelihatannya menjanjikan untuk berinteraksi sosial ditengah gaya hidup yang serba instan ini.... selama itu juga penyedia “barang” seperti Blackberry dan providernya, misalnya XL, akan tetap eksis bahkan berkembang dan semakin berkembang. Bener nggak? Yang setuju boleh deh angkat jempol. Yang nggak setuju boleh tuh buang ingusnya dulu.
Nah, gimana kalau yang ditanya itu dukanya?. Duka gue make BB apa?. Kayak pacaran nggak selalu dia bikin kita bahagia, kadang ngeselin juga. Yang bikin gue kesel dari BB itu Cuma 1, yaitu kenapa baterainya cepet banget habis???!!!! KENAPAAA???... Ini nggak asik banget lo. Ini mengurangi waktu produktif gue dalam ber-alay di dunia maya. Baru update status dikit, mesti ngecas. Baru mau nelpon, mesti ngecas. Apa emang baterai guenya aja ya yang uda drop dan mesti diganti. Huehe...
Kali aja XL baca tulisan gue ini. Dan berbaik hati menghadiahi gue BB terbaru yang ber-O.S terbaru, OS. 10 gitu. Huehe.. #naksir abies. Mau.. mauuu...
:p

Oke guys... segitu aja deh cerita gue. jam uda mau pukul 12.30, ujian sekolahnya dah mau kelar soalnya. Nggak mau kena semprot lagi gue, karena lalai mengawas ujian.

OK.
Have a good day everyone. See ya.

Tuesday, February 12, 2013

Puisi Tanpa Puisi


Menurut penelitian yang pernah gue baca, menulis adalah salah satu bentuk sarana buat ngilangin beban pikiran. Sama efektifnya dengan curhat sama temen. Ini ampuh banget lho. Terserah bentuk tulisannya apa, mau cerpen, cergam, diary, atao bisa salah satu blog kayak ini. Jadi buat kalian yang maybe punya dilema dalem hati... gag ada salahnya mencurahkan air matanya ekspresinya lewat tulisan. Ayo galakkan budaya menulis. TRUST ME IT WORK. 

Okeh.. kali ini gue mau ngebahas sama yang namanya puisi. Puisi bagi gue adalah sebuah hasil cipta karya anak manusia yang sedang galau. Kenapa gue bilang galau. Karena kebanyakan puisi yang bagus itu diciptakan dari perasaan terdalam dari si penulis. Tak jarang mengungkapkan suasana yang sedang ia alami.

Bagaimana dengan PUJANGGA. Pernah denger kata pujangga kan? Ya biasanya itu orang suka ngucapin kata, “ Aku Bukan Seorang Pujangga Cinta.. yang pandai merangkai kata..  Blaa..blaa.. etc”. Ya.. yang gue maksud disini adalah pujangga yang itu. Yang mau gue bilang disini adalah, Bukan maunya dia buat jadi seorang pujangga. Tapi keadaanlah yang memaksa seseorang menjadi pujangga atau seorang yang puitis.

Gag percaya?. Orang (atau lo sendiri) kalau lagi jatuh cinta pasti bawaannya mau nyanyiiiiii cinta-cintaan mulu. Itu juga merupakan suatu ungkapan suasana hati, cerminan ekspresi diri. Yang lagi patah hati cobak, meskipun seumur sekolahnya dia kali aja gag pernah ikut pelajaran bahasa, kalau lagi dikondisi seperti itu pasti bawaannya nulis puisi patah hatiiii mulu.

Puisi itu menjadi indah karna ada maksud terselubung dibalik tiap kalimatnya. Kerumitan Yang mengandung,, eh.. mengundang pemaknaan ganda dari pembacanya. Ini gag hanya sebatas ambigu. Tapi malah bisa multi defisioner (apaan sih).

OKE sekarang gue latah dan ikutan bermelankolis ria. Dan mencoba menulis puisi. KETULARAN Pak Habibie kali. (ini bukan ekspresi diri gue ya bukan, ini bukan dari hati gue bukan, ini Cuma sekedar berpartisipasi doang kok, SUMFA ANE DUBUR!!!). 

Puisi pertama gue :
~Tanpa Apa dan Siapa~



Cukup lama ku berdiri di persimpangan ini,
Menatap kedua jembatan yang diselimuti kabut putih.
Masih bertanya dalam benak,
Sejenak,
Haruskah ku berhenti melangkah?

Jembatan ini begitu rapuh,
Manakala kuseberangi...
Tak ada kesempatan tuk kembali.
Ingin rasanya kusibak kabut itu,
Biar terlihat apa yang menunggu ku di ujung sana.
Jika itu tak bisa
Biarlah kubelah raga ini,
Biar aku sendiri yang menelusurinya,
Menemukan pelangi mana yang bersinar untukku.
Sayang...
Kabut tak jua pergi,
Aku pun tak bisa membagi,
Disinilah ku masih berdiri,
Dipersimpangan yang sepi ini


Miris ya. iya.. iyain aja ya. 
Mau tau artinya, artiin aja sendiri. huehe (gag jelas). sebenernya ada sih lagi satu.. cuman agak males nulis. check aja di akun facebook gw. atau kalau ntar ada inspirasi lagi gue posting dah.

inget sekali lagi ya! Puisi adalah sebuah ungkapan perasaan. Jadi seperti apa juga bentuknya.. mau pendek panjang, puitis ataupun klise. yg penting itu ungkapan perasaan. tetaplah namanya puisi.

uda ahh... met siang ya.
see yu

Sunday, January 13, 2013

Maudy Ayunda- Perahu Kertas 2, Malaikat Tanpa Sayap, Habibie & Ainun


OK. Seperti janji dipostingan gue yang terakhir. Gue mau ngebahas soal dua film dari Maudy Ayunda. Yaitu “Perahu Kertas” sama “Malaikat Tanpa Sayap”.
Karena bingung nentuin judul, saking banyaknya bahan yang diambil, Jadi judul postingan ini, gue ambil dari tiap bagian isi cerita, “Maudy Ayunda- Perahu Kertas 2 (Paperboat 2), Malaikat Tanpa Sayap,  Habibie & Ainun. panjang amat. Gimana? Deal?. Sip.

Yang belum tau Maudy Ayunda, sayang banget. Sayang-sayang banget buat ngelewatin ngenal makhluk special kayak dia. *lebay abiess *kayak gue kenal aja. She is a girl, (iya. Dia emang a girl. Masak a Boy. *datar amat) that can paralyse all boys in the world. And I so Proud to be one of them.
nih fotonya maudy.


 Cantik kan??
Yaiyalah.. masak yaiyadonk.. (kok gue jadi lebay gini ya?? asli ini ketularan keponakan gue.. *ngenes). Dan lu harus bilang WOW liat fotonya. *HARUS*.

Kenapa gue sangat tertarik sama dia. Soalnya dia satu-satunya gadis yang menurut gue itu cantik luar dan dalem.(“Dalem apaan ya? *nyengir ala kuda Gangnam). Auranya itu mirip sama aura kasih.. eh.. nggak maksudnya aura Dian SastroWardoyo. Bener-bener mempesona. Terlebih lagi liat latar belakangnya. Dia bisa acting, nyanyi, main Gitar, Bela diri MuayThai, dan yang paling hebat dari semuanya, dia sangat pintar. Bahkan kabar burung yang gue denger, entah dari burungnya pak Asmat atau siapa , yang jelas saat ini dia diterima di 11 Universitas ternama di Luar Negeri. Ajee gilee... mantep. Mau kuliah dimana juga dia tinggal pilih. Hebat banget deh. Kok gue malah jadi ngebahas dia. Hahaha 

OK. Lanjut ke tema.
Pas itu kalau nggak salah pas tahun baru, SCTV nayangin dua film tersebut berturut-turut. Dan gue dengan senang hati dan lapang dada menontonnya. 

Yang pertama itu “Perahu Kertas”, gue bukan penggemar film Indonesia, jadi kalau nggak ditayangin gratis di Tivi, so pasti nggak mungkin gue tonton di bioskop. “serius??”. Yaiyalah. “Lah.. film Kambing jantan, Malng Kutang, Sang Pemimpi, Punk in Love, dll itu BUKAN FILM INDONESIA? Lu kan nonton di Bioskop!!!”. (itu ceritanya temen gue protes). Huehe.. iya iya.. ok gue ngaku. Kadang gue emang nonton film Lokal.. tapi bukan beraarti gue suka ya. *tep ngeles.

Awal nonton ini. Gue coba mendalami cerita sekaligus peranan dari tiap pemain. (ciaelah serius amat). Si Kugy (maudy ayunda), cewek sederhana yang punya impian sederhana, dan gue nulisnya juga sederhana. Dia seorang yang  penuh kreatifitas dan imajinatif. Kisah ini bermula dari pertemuannya secara sengaja dengan Keenan, teman dari temannya Kugy. Kalau dilihat seksama gue sama Keenan itu nggak jauh beda. Huehe. Iya.. dia cakep (sama). Dia susah ditebak (sama), dan lagi hobi kita sama, yaitu melukis (sama). Kita sama – sama pecinta seni, gue dari dulu suka ngelukis, cuman nggak tau (nggak ada wadah) dimana mesti menyalurkan kesenangan dan kehobian gue ini. Liat aja Keenan, yang mendapat pertentangan disaat yakin akan hobinya itu. Gue juga sama. Cuman bedanya, Keenan rela melepas segalanya buat pertahanin Hobi melukisnya, sedangkan gue... enggag.

Singkat cerita, si Keenan naksir sama Kugy. Dan sepertinya Kugy juga sama. Sayangnya... sekali lagi kepelikan Cinta muncul satu persatu. Sampai akhirnya jarak memisahkan mereka berdua. Keenan di Bali. Kugy di Jakarta. Dan gue dirumah. “yang Nanya SIAPA?”. OK, fne, Itu cerita dari “Perahu Kertas 1”. Nah bagaimana kelanjutannya di “Perahu Kertas 2”??.
Gue sempet baca review’nya ini seru abies.. cuman endingnya gue nggak tahu. Ceritanya itu, si Keenan Balik lagi ke kehidupannya Kugy. Kugy yang udah menjalin hubungan sama Bos’nya, Remi, kembali merasakan bahwa Keenan adalah belahan Jiwanya. Dan Keenan juga, yang telah pacaran sama Luh De (bukan, ini Bukan Luh De temen gue dirumah) kembali memperoleh kecerahan hidup. Dia merasa seakan-akan dirinya yang “sepotong kanvas kosong, telah menemukan Cat dan kuas yang siap mewarnai hidupnya kembali” *gilak..dimana lagi gue dapet kata-kata begituan #dalem.

Lah gue??? cat ama kuas gue mana?? Kanvas gue kok masih kosongg??.
Don’t be serious, just kiddink. :p

Endingnya sumpah gue nggak tau, ini gue lagi berusaha Hidup-hidupan (pengganti kata “mati-matian” ) buat download perahu Kertas 2.
Yang mau ikutan download, gue bagi nih Link’nya, tapi jangan disebarin yah, biar tetep secret. (aneh). klik aja :  link free download Perahu Kertas 2

Terus... film yang kedua, “Malaikat Tanpa Sayap”. Dari judulnya aja, semua orang pasti uda nerka-nerka jalan ceritanya. Termasuk gue. gue nebak pasti ada seseorang yang rela berkorban demi orang yang dicintainya. Dan setelah gue nonton. Sumpah ini dramatis banget. Yang cowo rela ngorbanin jantungnya demi orang yang dia cintai. Gue aja sepanjang pertontonan (melakukan aktifitas nonton) bertanya-tanya pada diri gue sendiri....

“seandainya orang yang gue cinta terkena penyakit jantung... masihkah gue bisa berada disampingnya??”.
“seandainya hal itu terjadi, akankah gue rela menukar hidup (baca: jantung) gue, demi kelangsungan hidup cewek tersebut?”.
“seandainya gue tadi tidur siang, akankah gue jadi sengantuk ini?”.

TANYA KENAPA.

Iaa.. sampe sekarang juga gue nggak bisa jawab pertanyaan –pertanyaaan tersebut diatas. Baik yang objektif maupun soal uraian. Jiah,,kayak Ujian sekolah ja. Gue biasa menjawab pertanyaan dengan pertanyaan. Jadi kalau ada yang nanya gitu... gue Tanya balik, “kalau disuruh milih kehilangan mata kanan apa mata kiri? Kehilangan rusuk kanan apa kiri? Kehilangan ayah apa ibu? Kehancuran bumi apa langit?. Gue yakin semua yang ditanya pasti nggak bisa jawab. Soalnya apa.. keduanya sama penting. Kehilangan salah satu tidak akan memuaskan siapa pun. Kehilangan orang yang dicintai sama saja kita kehilangan cinta kita, belahan jiwa kita, kehidupan kita sendiri.  Dilain pihak kalau kita mengorbankan diri sendiri, yakin itu bisa menyenangkan orang lain. Akan ada banyak orang lain yang sedih, orang-orang yang mencintai kita akan sangat-sangat kehilangan dengan kepergian kita.

Sama kayak pak Habibie yang kehilangan ibu Ainun, istri yang amat ia cintai.
Gue kutip salah satu puisi yang gue dapet dari broadcast (nggak penting) di BBM.
 
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu,
Bukan itu.
Karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
Dan kematian adalah sesuatu yang pasti.
Dan Kali ini adalah giliranmu untuk pergi.
Aku sangat tahu itu,
Tapi yang membuatku tersentak  sedemikian hebat adalah
Kenyataan bahwa KEMATIAN benar-benar memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang.
Sekejap saja lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati.
Hatiku seperti tak ditempatnya, dan tubuhku
Serasa kosong melompong,
Hilang isi.
Kau tahu sayang,
Rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada air mata yang jatuh kali ini,
Aku selipkan salam perpisahan panjang,
Pada kesetiaan yang telah kau ukir,
Pada kenangan pahit manis selama kau ada,
Aku bukan hendak mengeluh,
Tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira akulah kekasih yang baik bagimu sayang,
Tanpa mereka sadari,
Bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku mendua.
Tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
Kau ajarkan aku arti cinta
Sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-NYA dan kembali pada-NYA.
Kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang,
Cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
Selamatjalan calon bidadari surgaku.

                                                                                                                  B.J. Habibie

Panjang banget ya.. ampe gue nggak tau itu puisi apa cerpen. Yang jelas itu tulisan asli dari dasar hatinya beliau. Meski panjang, tak sebait katapun gue lewatkan. Gue baca dan selami tiap bait maknanya. Dan gue pun terharu. Sebagai manusia wajar gue terharu. Terharu beda sama sedih ya... apalagi nangis. Nggak gentle.LAKI ITU NGGAK PERNAH NANGIS. Gue nggak pernah nangis. Palingan berair aja dikit matanya. (sama aja). Seperti pepatah yang pernah gue denger, (lupa pepatah barat apa Cina), yang bunyinya, “SEMAKIN DALAM HATI TERLUKA, SEMAKIN KERAS IA BERNYANYI”. Ini bener men, gue pernah mengalaminya. Dan gue rasa tulisan tadi diatas adalah satu bentuk ungkapan perasaan dari Pak Habibi sendiri yang merasa sangat kehilangan istrinya.
*hening*

Sekarang tugas kalian mengambil intisari dari tulisan gue diatas. Intisari ya Bukan Nutrisari. *bukaniklan.
Last words, gue ambil dari tulisan yang tadi:
“SEMAKIN DALAM HATI TERLUKA, SEMAKIN KERAS IA BERNYANYI”.